Posted in

Pelajaran dari Rumah Itu

Pelajaran dari Rumah Itu
Pelajaran dari Rumah Itu

Namaku Ratna, seorang perempuan biasa dengan kehidupan rumah tangga yang dulu tampak damai. Suamiku, Dimas, bukan pria romantis, tapi cukup bertanggung jawab. Kami hidup sederhana, punya satu anak, dan bagiku itu cukup. Aku bukan orang yang mudah curiga. Kupikir, kalau kita baik, maka orang lain juga akan bersikap baik.

Sampai suatu hari, Dimas mulai sering mengajakku mengunjungi seorang janda bernama Mey, teman dari teman lamanya. Dia tinggal sendiri bersama anaknya yang masih kecil. Katanya, “Kasihan, Rat. Dia ditinggal suaminya begitu saja. Kita bantu-bantu sedikit nggak apa-apa, kan?”

Aku ikut saja. Bawakan kue, kadang lauk, bahkan sesekali kuberikan uang jajan ke anaknya. Anaknya memang lucu, polos, dan aku pikir, membantu sesama itu perbuatan baik. Aku tak pernah berpikir buruk. Bahkan saat Dimas kadang datang sendiri ke rumah itu—katanya hanya ingin mengantar sesuatu yang tertinggal—aku tetap percaya.

Namun perlahan, ada hal yang berubah.

Dimas makin sering pergi. Pulang makin malam. Dan yang paling menyakitkan… dia jadi orang yang asing. Jarak itu tak kasat mata, tapi aku bisa merasakannya. Seperti dinding tipis yang tiba-tiba mengeras menjadi tembok tak tertembus.

Lalu datanglah hari itu. Hari paling keparat dalam hidupku.

Tanpa aba-aba, tanpa perasaan, Dimas menyatakan:
“Aku mau nikah sama Mey. Aku serius sama dia. Kamu urusin aja hidup kamu sendiri.”

Kata-kata itu menusuk lebih tajam dari pisau mana pun. Aku terdiam, bukan karena tak bisa membalas, tapi karena tubuhku terlalu kaget untuk bereaksi. Semua kenangan tentang kunjungan kami ke rumah Mey berputar di kepalaku seperti film murahan. Betapa aku sudah membantu mereka, bahkan dengan niat tulus. Tapi ternyata…

Aku cuma batu loncatan.

Sekarang, aku yang jadi janda. Dan Mey? Dia duduk di posisi yang dulu milikku.

Gila.
Sakit.
Tapi yang paling membuatku ingin menampar diriku sendiri adalah satu hal…

Kenapa dulu aku sebegitu bodohnya?


Image by Goran Horvat from Pixabay