Posted in

Sayang Karena Ganteng

Sayang Karena Ganteng
Sayang Karena Ganteng

Namaku Ayu, umur 22 tahun. Di umur segini, aku ngerasa udah siap untuk nikah. Rasanya pengen punya kehidupan yang lebih tenang, stabil, punya pasangan yang bisa diajak berbagi semuanya. Apalagi sekarang, aku lagi deket sama cowok umur 29 tahun. Udah lima bulan jalan bareng. Jujur aja ya… aku tertarik sama dia awalnya karena dia ganteng. Iya, sesimpel itu. Mata cewek mana yang gak meleleh?

Tapi makin ke sini, makin kerasa ada yang ganjil. Usia boleh hampir kepala tiga, tapi kerjaannya… masih gak jelas. Awalnya kupikir, umur segitu pasti udah siap nikah, ternyata salah. Mungkin karena dia belum punya penghasilan tetap, atau memang belum yakin sama masa depannya sendiri.

Waktu aku cerita ke orang tua, mereka langsung bilang “nggak”. Alasan mereka jelas: kerjaannya belum jelas. Tapi aku ini manusia denial. Dalam hati aku masih mikir, “Kalau nikah nanti pasti ada rejekinya sendiri, kan?” Tapi yaa… orang tua tetap bilang, “tak segampang itu”.

Sekarang aku bingung. Kalau aku tinggalin, aku kepikiran terus… karena ya itu tadi, ganteng 😅. Tapi kalau aku terusin, takutnya malah dia yang tinggalin aku nanti. Kami LDR. Kita gak tahu hati orang, dia serius atau cuma iseng. Yang bikin makin bingung, ngobrol sama dia juga gak nyambung-nyambung amat. Aku belum bisa cerita apa-apa ke dia. Dia orangnya tertutup, cuek, kadang suka marah juga.

Tapi tetap aja… aku sayang. Karena apa? Karena ganteng.
Tolol emang. Tapi itulah aku sekarang. Lagi di titik antara logika dan perasaan, antara sadar dan berharap.


Kalau kamu minta masukan jujur, nih aku kasih:

Ganteng gak bisa bayarin listrik. Ganteng gak cukup buat jadi teman hidup yang hangat, pengertian, dan bisa diajak susah senang.

Kamu masih muda, tapi sudah mikir nikah. Itu hal baik. Tapi nikah bukan tentang ngejar orang yang ganteng dan berharap dia berubah, tapi tentang berdua bertumbuh bareng, saling ngerti, saling support.

Kalau dia aja belum tahu mau ke mana, gimana kamu bisa ikut?
Kalau kamu cerita aja gak nyaman, gimana mau bangun rumah tangga yang penuh komunikasi?

Kalau dia cuek, marah, gak terbuka, dan kamu udah LDR pula… itu red flag, bukan hal sepele.

Kamu boleh berharap, tapi jangan sampai jadi tolol karena harapan palsu.
Tanya diri sendiri:

“Kalau dia gak ganteng, apa aku masih mau bertahan?”

Kalau jawabannya tidak, kamu bukan cinta… kamu cuma terpesona.

Dan sayang, pernikahan gak bisa berdiri di atas pesona.
Tapi bisa kok dibangun di atas kepercayaan, komunikasi, dan kesamaan visi.

Pilihlah dengan mata terbuka, bukan hanya hati yang berbunga.
Kalau kamu salah langkah, gak papa. Tapi sadar lebih awal itu jauh lebih baik daripada sadar pas udah terlambat.

Kamu berharga. Jangan pertaruhkan masa depanmu hanya demi wajah yang enak dilihat tapi kosong untuk diajak melangkah. 🌱


Photo by FETHI BOUHAOUCHINE on Unsplash