Posted in

Tulusnya Hati Seorang Menantu

Tulusnya Hati Seorang Menantu
Tulusnya Hati Seorang Menantu

Di sebuah kota kecil, hiduplah seorang wanita bernama Rina, seorang single parent berusia 42 tahun dengan dua anak—yang sulung berusia 24 tahun dan adiknya 3 tahun. Kehidupan Rina tak mudah, tapi ia selalu berusaha tegar demi anak-anaknya.

Suatu hari, Rina bertemu dengan Andi, seorang pria Sunda berusia 27 tahun yang masih perjaka. Meski usia mereka terpaut jauh dan Rina sudah punya anak, cinta tumbuh di antara mereka. Namun, hubungan mereka tidak direstui oleh ibu Andi, Bu Surti. Bu Surti khawatir anaknya terbebani dengan tanggung jawab sebagai suami dan ayah tiri.

Tapi Rina dan Andi tetap menikah dengan tekad membuktikan bahwa cinta mereka tulus. Beberapa tahun berlalu, Bu Surti akhirnya luluh melihat kesungguhan Rina merawat keluarga dan menyayangi Andi. Hubungan mereka pun membaik, bahkan Rina dikaruniai dua anak lagi bersama Andi.

Ketika kehidupan mereka mulai tenang, datanglah ujian baru. Bu Surti harus bekerja ke luar negeri dan tidak bisa membawa kedua adik Andi yang masih kecil—sepasang kakak beradik berusia 3 dan 5 tahun. Tanpa pikir panjang, Rina menawarkan diri untuk mengurus mereka.

“Kamu yakin, Rin? Kita sudah punya dua anak kecil, ditambah dua lagi…” tanya Andi ragu.

Rina tersenyum. “Mereka keluarga kita juga. Aku ikhlas, kok.”

Maka, rumah mereka pun dipenuhi tawa dan tangis empat anak kecil. Bayi 5 bulan, balita 3 tahun, dan dua adik ipar yang masih butuh perhatian. Rina mengurus semuanya dengan sabar, meski sering kelelahan. Yang membuatnya bahagia adalah melihat Bu Surti lega karena anak-anaknya diurus dengan baik.

Suatu hari, seorang tetangga bertanya, “Rin, gak capek ngurus segitu banyak anak? Belum lagi mereka bukan anakmu sendiri.”

Rina menjawab dengan lembut, “Hidup ini memang berat kalau dipikul sendiri. Tapi kalau kita saling bantu, semua terasa lebih ringan. Aku percaya, kebaikan yang kita berikan akan kembali suatu hari nanti.”

Cerita Rina pun menyebar, menginspirasi banyak orang. Di tengah zaman di mana hubungan menantu-mertua sering diwarnai konflik, Rina membuktikan bahwa ketulusan dan pengertian bisa mengubah segalanya.


Photo by Rajiv Perera on Unsplash