Posted in

Sepiring Rindu di Negeri Asing

Sepiring Rindu di Negeri Asing
Sepiring Rindu di Negeri Asing

Di tengah dinginnya musim gugur Birmingham, ada sebuah dapur kecil yang setiap Sabtu pagi selalu dipenuhi aroma rendang dan sambal balado. Dapur itu milik Dira, mahasiswi asal Indonesia yang sedang menempuh studi magister di Inggris.

Tapi cerita ini bukan tentang Dira. Ini tentang seorang pria bernama Raka—tinggi, rapi, dengan senyum yang bisa bikin degup jantung tidak karuan. Raka juga mahasiswa Indonesia di kampus yang sama. Ganteng, pintar, dan… lajang. Banyak mahasiswi Indonesia yang diam-diam menyukainya. Termasuk dua orang yang paling mencolok: Anya dan Bela.

Anya adalah sosok yang selalu mencuri perhatian. Cantik, anggun, dan selalu tampil elegan di acara komunitas. Banyak yang bilang, kalau ada yang pantas bersanding dengan Raka, ya Anya. Tapi Anya terlalu menunggu. Ia berharap Raka yang akan datang mendekat. Kadang melempar senyum, kadang duduk tak jauh dari Raka, tapi tak pernah benar-benar membuka percakapan.

Lain halnya dengan Bela. Ia biasa saja secara penampilan. Tidak menonjol. Tapi Bela tahu satu hal: Raka sering curhat tentang rindunya pada makanan Indonesia. Maka sejak tahu itu, setiap akhir pekan, Bela mulai mengirimkan masakan ke flat Raka. Kadang nasi uduk, kadang soto Betawi, bahkan sempat kirim bakwan jagung lengkap dengan sambalnya.

Raka awalnya hanya mengucapkan terima kasih lewat chat. Tapi lama-lama, ia penasaran: siapa sih Bela ini sebenarnya? Kenapa setiap minggu tidak pernah absen mengirim masakan?

Lalu terjadilah yang tak terelakkan. Raka mulai sering main ke tempat Bela, bantuin masak, kadang cuma ngobrol sambil nyicip gorengan. Bela tidak pernah berbicara soal perasaan. Ia hanya hadir, sabar, dan tahu cara membuat seseorang merasa “pulang”, bahkan di negeri asing.

Dan dari situlah semuanya tumbuh. Raka yang dulu tak pernah melirik Bela, kini malah tergila-gila. Mereka pacaran, dan dua tahun kemudian, menikah. Di sebuah pesta kecil, dengan menu utama: nasi padang buatan Bela.

Orang-orang mungkin heran kenapa bukan Anya yang akhirnya dipilih. Tapi cinta tidak selalu datang pada yang paling cantik. Kadang cinta datang dari sepiring rindu yang diantar tanpa pamrih.


Photo by ikhsan baihaqi on Unsplash